Dilema

Posted on Updated on

Terkait dengan artikelku sebelumnya, memang sudah sewajarnya bikers memikirkan keselamatannya dengan menggunakan perlengkapan keselamatan, sementara calon pembeli sepeda motor harus menambahkan dana untuk membeli perlengkapan keselamatan dirinya.

Bahaya bisa jatuh kepada siapa saja, langkah awal adalah berdo’a sebelum melakukan perjalanan, menggunakan atau tidak menggunakan kendaraan bermotor.

Tonton, atau baca sinopsis film “The Pagemaster” yang dimainkan oleh Macauly Culkin, betapa berhati-hatinya dia dalam mengendarai sepeda, helm, pelindung siku, pelindung lutut, sepatu dia gunakan, tak lain untuk berjaga-jaga terhadap bahaya yang mungkin menimpa dirinya saat menggunakan sepedanya.

Namun dilema itu dirasakan bagi:

  1. Masyarakat menengah bawah yang membeli sepeda motor secara kredit
  2. Mereka yang…

Penjelasan

1. Masyarakat menengah bawah yang membeli sepeda motor secara kredit

“Boro-boro keluar duit segitu, DP motor aja bisanya cuma 500 ribu.., kan udah dapat helm dan jaket dari dealer???”

Helm yang diberikan oleh ATPM melalui dealer, begitu juga dengan jaket sudah cukup, apalagi helm-helm open/half face yang mereka (Dealer) berikan sudah dilengkapi dengan visor dan berlisensi SNI pastinya.

Men”Judge” mereka tidak peduli keselamatan berkendara memang perlu pengecekan lebih lanjut, dilema memang bagi mereka, seorang ayah yang bekerja untuk menafkahi keluarganya harus memikirkan keselamatannya, namun gaji yang diterima tidak semuanya dia pakai untuk kebutuhannya sendiri, untuk melengkapi perlengkapan keselamatannya, keluarganyalah yang membutuhkannya. Ada yang bias menabung, ada yang pas-pasan, namun untuk mengusahakan agar istrinya agar selalu terlindung jika mereka harus bepergian, dibelinya helm dengan memaksakan dananya yang seharga 150 ribuan. Lihat sepatunya, hanya yang seharga 50 ribuan, sementara istrinya menggunakan sepatu layaknya para wanita gunakan (bukan high heels).

Belum lagi anaknya, jika dia memiliki anak, berapa lagi uang yang harus dikeluarkannya??

2. Mereka yang…

Pergi ke Masjid terutama waktu Subuh, sementara jarak rumah dengan masjid cukup jauh, sementara jarak Adzan dan Iqomah hanya 5-10 menit, dan surat yang dibaca oleh imam adalah surat-surat pendek dalam Al-Qur’an. Hidup diperumahan orang gedongan, area perumahan Dirjen sebuah instansi pemerintahan (misalnya) bisa dikatakan sangat luas, dari 50 lebih rumah hanya ada 1 masjid.  1 rumah memiliki luas tanah minimal 240m2, jadi bisa dibayangkan, jarak terjauh dari masjid kira-kira berapa meter? Atau katakan saja masjid terdekat berjarak ½ km, sementara dilihat dari hukum Islam, sholat berjama’ah di masjid adalah wajib bagi laki-laki. Jika mau jalan kaki, baru sampai sepertiga perjalanan sudah iqomah, jika itu adalah seorang tua yang berumur 45 tahun keatas, akankah dia mendapatkan sholat berjamaah, jika itu seorang muda, cukupkah waktu 5-10menit itu dilalui dengan jalan kaki sejauh ½ km? Solusinya adalah membeli sepeda, bagaimana jika point pertama 1 paket dengan point yang kedua ini??.

Ada yang menambahkan lagi? hal-hal tersebut adalah hal-hal penting, maksudnya seperti sholat di masjid itu wajib bagi laki-laki, dan dilema saat seseorang yang jarak dari rumahnya jauh ke masjid, sementara dia dalam ekonomi menengah ke bawah, “boro-boro beli sepeda, cicilan belum lunas, atau nabung aja kagak bisa”

So…jangan mudah men-judge yaaa…paling tidak dalam sesuatu yang urgent, yang kita tidak tau kenapa orang itu tidak menggunakan helm (minimal)

Artikel ini bukan mengajak anda untuk bermudah-mudahan dalam menggunakan kendaraan bermotor (sepeda motor) tanpa perlengkapan keselamatan, tapi berusaha membuka mata dan hati bahwa ada beberapa orang yang tidak sepenuhnya melengkapi dirinya dengan perlengkapan keselamatan, bagaimana sikap kita?

Ayo:

  • Terus kampanyekan safety riding
  • Taati peraturan lalu lintas
  • Terus mendorong pemerintah untuk memberikan layanan publik berupa transportasi masal yang nyaman dan murah
  • Gunakan sepeda untuk perjalanan dekat
  • Majukan perekonomian, sefety gear murah dan terjangkau

2 respons untuk ‘Dilema

    Dr.Feelgood said:
    Desember 12, 2011 pukul 4:58 pm

    para blogger otomotif yg selalu mengkampanyekan safety riding dimanapun berada, akan selalu saya dukung 100%.

    Maskur said:
    Desember 13, 2011 pukul 5:43 am

    Benar2 dilema

Tinggalkan komentar